Home » , , » Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas IH SMP Neg. 21 Makassar Melalui Pendekatan Konstekstual (CTL)

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas IH SMP Neg. 21 Makassar Melalui Pendekatan Konstekstual (CTL)

Written By Unknown on Sunday 6 October 2013 | 01:52

Skripsi: Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas IH SMP Neg. 21 Makassar Melalui Pendekatan Konstekstual (CTL)
Bab 1-5 > Ok lengkap....

Bagi yang ingin pesan silahkan isi form pendaftaran/donasi.

Matematika merupakan dasar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi karena merupakan sarana berpikir ilmiah dan salah satu kunci utama dalam menemukan hubungan dan keterkaitan antara beberapa hal yang akan mengungkapkan konsepsi tentang alam.
    Matematika memainkan peranan penting dalam mengantar pemikiran manusia kepada logika berpikir, karena logika adalah dasar terbentuknya matematika yang sekarang telah menjadi pendekatan yang ampuh dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti yang dikemukakan oleh Russefendi (1980:148) dalam Suherman (2003:6) bahwa matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran sehingga matematika tidak hanya dipandang sebagai ilmu tetapi lebih matematika sebagai sarana untuk mengkaji hakekat keilmuan. Logika berpangkal matematika bukan hanya merupakan dasar dan pangkal tolak penemuan dan pengembangan ilmu-ilmu lain tetapi juga telah menjadi landasan yang kuat dalam usaha meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
    Mengingat pentingnya peranan matematika tersebut maka para siswa dituntut menguasai pelajaran matematika, karena di samping sebagai mata pelajaran dasar dan sebagai sarana berpikir ilmiah yang sangat diperlukan oleh siswa untuk mengembangkan cara berpikir logik mereka, juga untuk menunjang keberhasilan belajar siswa dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
    Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, berbagai usaha dan upaya yang telah dilakukan seperti penambahan jumlah buku pelajaran, penyempurnaan kurikulum, penataran guru-guru bidang studi, penambahan sarana dan prasarana untuk kegiatan belajar mengajar sekaligus pemantapan proses belajar mengajar.
    Pemantapan proses belajar mengajar, guru mempunyai peranan yang cukup penting, dimana hasil belajar anak didik bukan hanya dipengaruhi oleh penugasan guru terhadap materi pelajaran, tetapi juga metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Guru mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena gurulah yang secara langsung membimbing dan mengarahkan siswa untuk belajar.
    Pendekatan mengajar yang tepat merupakan salah satu usaha dalam peningkatan kualitas pengajaran, dapat membantu siswa meningkatkan hasil belajarnya. Karena itu setiap guru perlu menerapkan pendekatan mengajar yang sesuai dengan karakteristik materi pelajaran. Hal ini sejalan dengan adanya pengembangan cara penyampaian materi pelajaran dari guru ke siswa, Nasution (1982: 12) mengemukakan bahwa :
“Pendekatan mengajar yang baik merupakan kunci dan persyaratan bagi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Namun demikian, kiranya dapat dimengerti bahwa untuk mendesain kegiatan belajar mengajar yang dapat memacu pencapaian prestasi belajar yang lebih efektif dan efesien untuk setiap materi pelajaran, maka guru memerlukan strategi dalam memilih pendekatan mengajar.”
    Dalam pengajaran Matematika kebanyakan guru mengeluhkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa dalam mengerjakan soal matematika. Hal ini terlihat dari banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika dan rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini senada dengan apa yang peneliti lihat pada saat pelaksanaan PPL II selama 3 bulan di SMP NEG. 21 Makassar yang setelah dilakukan observasi ternyata di sekolah tersebut masih mengalami kendala dalam upaya peningkatan hasil balajar matematika. Keadaan ini tergambar dari rata-rata kelas pada tahun pelajaran 2004/2005 untuk mata pelajaran matematika yaitu 6,04. Yang mana masalah rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa disebabkan karena kesulitan yang dihadapi oleh sebagian siswa jika mereka diberikan masalah mereka kurang mampu mengaitkan konsep matematika yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu mereka mengalami kesulitan dalam memecahkan soal-soal yang berbentuk aplikasi matematika dan pada umumnya mereka belajar menghafal konsep matematika dan bukan belajar untuk mengerti konsep matematika, juga karena metode yang diterapkan oleh guru adalah metode ceramah dan ekspositori.
    Dengan adanya kondisi demikian yang terjadi di lapangan, maka untuk itu diperlukan sebuah pendekatan belajar baru yang lebih memberdayakan siswa yang tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta tetapi pendekatan yang mendorong siswa mengkonstruksi pengetahuan di benak mereka sendiri, sehingga siswa dapat belajar melalui mengalami bukan menghafal.
Oleh karena itu peneliti bermaksud menggunakan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual (CTL), dimana dengan pendekatan kontekstual (CTL) diharapkan hasil pembelajaran siswa dapat lebih bermakna bagi siswa. Pada pendekatan kontektual (CTL) proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Yang mana strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil.
    Atas dasar uraian tersebut di atas maka penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul : Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas IH SMP Neg. 21 Makassar Melalui Pendekatan Konstekstual (CTL).
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Fun Page

 
Support : Bisnis Online Mahasiswa | Muslim Yes | Download Skripsi
Copyright © 2013. Download Bank Skripsi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger