Di dalam skripsi ini ada 2 (dua) hal yang harus di bahas, yaitu :
pertama, Bagaimana kekuatan pembuktian Visum Et Repertum terhadap
korban tindak pidana pemerkosaan di bawah umur; dan yang kedua,
Bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana
pemerkosaan dibawah umur;. Penulisan skripsi ini menggunakan metode
penelitian hukum normatif, yaitu dengan melakukan penelitian terhadap
Undang-undang dan bahan hukum yang berhubungan dengan permasalahan dalam
skripsi dan melakukan analisis terhadap putusan pengadilan. Dan
penulisan skripsi ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang
meliputi peraturan perundang-undangan,buku-buku, situs internet, dan
makalah.
Kekuatan Pembuktian terhadap korban perkosaan dapat dilihat melalui
visum et repertum yang dikeluarkan oleh dokter ahli Forensik atas
permintaan penyidik, dimana didalam KUHAP visum et repertum merupakan
salah satu alat bukti yang sah dan yang pada dasarnya visum et repertum
merupakan laporan tertulis dari seorang dokter tentang apa yang dilihat
dan ditemukan sehingga dengan demikian visum et repertum dapat membantu
penyidikan guna mengungkapkan suatu perkara pidana.
Tindak pidana perkosaan terhadap wanita di bawah umur diatur dalam Pasal
287 KUHP, dimana pasal ini memuat jika tindak pidana perkosaan terhadap
wanita yang belum mencapai usia 15 tahun tetapi telah berusia diatas 12
tahun, dan tidak mengakibatkan luka parah atau meninggal, maka
peristiwa ini adalah delik aduan dan apabila perbuatan tersebut
dilakukan terhadap wanita yang berusia dibawah 12 tahun maka peristiwa
itu adalah delik biasa.
Perlindungan terhadap korban diatur dalam Pasal 98 sampai dengan Pasal
101 KUHAP, UU No. 13 tahun 2006 dan Perlindungan terhadap korban
khususnya anak diatur pada Undang-undang No. 23 tahun 2002 yaitu
Undang-undang perlindungan anak. Sedangkan penerapan sanksi pidana
terhadap pelaku tindak pidana perkosaan jika dilihat pada Pasal 287 ayat
(1) dan (2) KUHP, dimana didalam KUHP mengenal sistem ancaman hukuman
maksimal dan tidak mengenal sistem ancaman hukuman minimal.
Undang-undang No. 23 tahun 2002, penerapan sanksi pidana terhadap pelaku
tindak pidana perkosaan diatur dalam Pasal 81 ayat (1) dan (2) dimana
dalam Undang-undang ini mengenal sistem ancaman hukuman minimal dan
ancaman hukuman maksimal.
Home »
download skripsi
,
Skripsi Hukum
» Skripsi Kekuatan Pembuktian Visum Et Repertum Terhadap Korban Tindak Pidana Pemerkosaan Di Bawah Umur ( Studi Putusan PN No. 609/Pid.B/2011/PN Mdn )
Skripsi Kekuatan Pembuktian Visum Et Repertum Terhadap Korban Tindak Pidana Pemerkosaan Di Bawah Umur ( Studi Putusan PN No. 609/Pid.B/2011/PN Mdn )
Written By Unknown on Sunday, 3 February 2013 | 19:48
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Labels:
download skripsi,
Skripsi Hukum
0 comments:
Post a Comment