Skripsi: Meningkatan pemahaman matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri I Polut Kabupaten Takalar melalui metode penemuan
Bab 1-5 > Ok lengkap....
Bagi yang ingin pesan silahkan isi form pendaftaran/donasi.
Maju mundurnya suatu bangsa akan sangat ditentukan oleh sumber daya manusianya yang berkualitas. Salah satu wadah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa adalah melalui pendidikan.
Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha mencerdaskan dan membudayakan manusia, karena manusia merupakan pribadi yang utuh dan kompleks, sehingga sulit dipenuhi secara maksimal. Perkembangan masyarakat dan ilmu pengetahuan memaksa dunia pendidikan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang serba kompleks, karena itu diperlukan sistem pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Akan tetapi pendidikan dewasa ini masih dirasakan adanya permasalahan yang belum seluruhnya dapat terpecahkan, mulai dari perencanaan, penyelenggaraan, dan hal yang dicapai belum seluruhnya memenuhi harapan.
Berbagai cara telah ditempuh guna mencapai harapan tersebut, salah satu diantaranya adalah perbaikan sarana atau prasarana belajar dan cara mengajar khususnya pelajaran matematika. Matematika sebagai ilmu dasar, dewasa ini telah berkembang dengan amat pesat, baik materi maupun kegunaannya. Sehingga dalam perkembangannya atau pembelajarannya di sekolah harus memperhatikan perkembangan-perkembangannya, baik dimasa lalu, masa sekarang maupun kemungkinan-kemungkinannya untuk masa depan.
Mata pelajaran matematika berfungsi sebagai alat, pola pikir dan ilmu atau pengetahuan. Dengan mengetahui fungsi-fungsi matematika, diharapkan seorang guru atau pengelola pendidikan matematika dapat memahami adanya hubungan antara matematika dengan berbagai ilmu lainnya. Sangat diharapkan agar para siswa diberikan penjelasan untuk melihat berbagai contoh penggunaan matematika sebagai alat untuk memecahkan masalah dalam mata pelajaran lain, dalam kehidupan kerja atau dalam kehidupan sehari-hari. Namun tentunya harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, sehingga diharapkan dapat membantu proses pembelajaran matematika di sekolah.
Tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran akan banyak ditentukan oleh sejauh mana terselanggaranya proses pembelajaran dengan baik dalam kelas dan sesuai dengan fungsi serta tujuan yang hendak dicapai.
Tujuan pembelajaran matematika di sekolah mengacu kepada fungsi matematika serta kepada tujuan pendidikan nasional yang telah dirumuskan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Diungkapkan dalam GBHN, bahwa:
“Tujuan umum diberikannya matematika pada jenjang pendidikan dasar dan menengah antara lain adalah mempersiapkan agar siswa sanggup menghadapai perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang sedang berkembang, melalui latihan tindakan atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif dan efisien”.
Dalam pembelajaran matematika di sekolah, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi, pendekatan, metode dan teknik yang banyak melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik maupun sosial. Kreatifitas guru juga amat penting untuk mengembangkan model-model pembelajaran yang secara khusus cocok dengan kelas yang dibinanya termasuk sarana dan prasarananya. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa salah satu faktor penentu hasil belajar siswa adalah metode-metode yang dilakukan oleh guru selama pelaksanaan proses pembelajaran tersebut.
Namun pada kenyataannya sebagian besar guru matematika cenderung menggunakan metode mengajar yang monoton, misalnya: metode ceramah, tanya jawab, dengan alasan keterbatasan waktu dan megejar target kurikulum, walaupun disadari bahwa kurang menjamin pencapaian daya serap siswa yang diharapkan minimal 65 % dari materi yang diajarkan.
Dewasa ini, timbul pemikiran para ahli pendidikan untuk memilih metode mengajar yang setepat-tepatnya yang dipandang lebih efektif dibandingkan dengan metode–metode tradisional, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru-guru benar-benar menjadi milik murid. Siswalah yang diharapkan lebih efektif membangun pengetahuannya sendiri, menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, sehingga hasil yang diperoleh akan tahan lama diingatan dan tak mudah untuk dilupakannya. Metode yang dimaksud di atas dikenal dengan nama “Metode Penemuan”.
Kata penemuan sebagai metode mengajar merupakan penemuan yang dilakukan oleh siswa. Guru sendiri bertindak sebagai fasilitator dan perancang kegiatan pembelajaran untuk menjadikan proses belajar mengajar efektif. Metode pengajaran ini dapat merangsang siswa menggunakan segenap potensi yang ada sehingga siswa betul-betul mengalami pembelajaran tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, penulis akan melakukan suatu penelitian yang berkaitan dengan peningkatan pemahaman matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri I Polut Kabupaten Takalar melalui metode penemuan, sehingga metode-metode tradisional yang selama ini masih diterapkan dapat disempurnakan melalui metode ini.
Bab 1-5 > Ok lengkap....
Bagi yang ingin pesan silahkan isi form pendaftaran/donasi.
Maju mundurnya suatu bangsa akan sangat ditentukan oleh sumber daya manusianya yang berkualitas. Salah satu wadah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa adalah melalui pendidikan.
Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha mencerdaskan dan membudayakan manusia, karena manusia merupakan pribadi yang utuh dan kompleks, sehingga sulit dipenuhi secara maksimal. Perkembangan masyarakat dan ilmu pengetahuan memaksa dunia pendidikan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang serba kompleks, karena itu diperlukan sistem pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Akan tetapi pendidikan dewasa ini masih dirasakan adanya permasalahan yang belum seluruhnya dapat terpecahkan, mulai dari perencanaan, penyelenggaraan, dan hal yang dicapai belum seluruhnya memenuhi harapan.
Berbagai cara telah ditempuh guna mencapai harapan tersebut, salah satu diantaranya adalah perbaikan sarana atau prasarana belajar dan cara mengajar khususnya pelajaran matematika. Matematika sebagai ilmu dasar, dewasa ini telah berkembang dengan amat pesat, baik materi maupun kegunaannya. Sehingga dalam perkembangannya atau pembelajarannya di sekolah harus memperhatikan perkembangan-perkembangannya, baik dimasa lalu, masa sekarang maupun kemungkinan-kemungkinannya untuk masa depan.
Mata pelajaran matematika berfungsi sebagai alat, pola pikir dan ilmu atau pengetahuan. Dengan mengetahui fungsi-fungsi matematika, diharapkan seorang guru atau pengelola pendidikan matematika dapat memahami adanya hubungan antara matematika dengan berbagai ilmu lainnya. Sangat diharapkan agar para siswa diberikan penjelasan untuk melihat berbagai contoh penggunaan matematika sebagai alat untuk memecahkan masalah dalam mata pelajaran lain, dalam kehidupan kerja atau dalam kehidupan sehari-hari. Namun tentunya harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, sehingga diharapkan dapat membantu proses pembelajaran matematika di sekolah.
Tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran akan banyak ditentukan oleh sejauh mana terselanggaranya proses pembelajaran dengan baik dalam kelas dan sesuai dengan fungsi serta tujuan yang hendak dicapai.
Tujuan pembelajaran matematika di sekolah mengacu kepada fungsi matematika serta kepada tujuan pendidikan nasional yang telah dirumuskan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Diungkapkan dalam GBHN, bahwa:
“Tujuan umum diberikannya matematika pada jenjang pendidikan dasar dan menengah antara lain adalah mempersiapkan agar siswa sanggup menghadapai perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang sedang berkembang, melalui latihan tindakan atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif dan efisien”.
Dalam pembelajaran matematika di sekolah, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi, pendekatan, metode dan teknik yang banyak melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik maupun sosial. Kreatifitas guru juga amat penting untuk mengembangkan model-model pembelajaran yang secara khusus cocok dengan kelas yang dibinanya termasuk sarana dan prasarananya. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa salah satu faktor penentu hasil belajar siswa adalah metode-metode yang dilakukan oleh guru selama pelaksanaan proses pembelajaran tersebut.
Namun pada kenyataannya sebagian besar guru matematika cenderung menggunakan metode mengajar yang monoton, misalnya: metode ceramah, tanya jawab, dengan alasan keterbatasan waktu dan megejar target kurikulum, walaupun disadari bahwa kurang menjamin pencapaian daya serap siswa yang diharapkan minimal 65 % dari materi yang diajarkan.
Dewasa ini, timbul pemikiran para ahli pendidikan untuk memilih metode mengajar yang setepat-tepatnya yang dipandang lebih efektif dibandingkan dengan metode–metode tradisional, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru-guru benar-benar menjadi milik murid. Siswalah yang diharapkan lebih efektif membangun pengetahuannya sendiri, menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, sehingga hasil yang diperoleh akan tahan lama diingatan dan tak mudah untuk dilupakannya. Metode yang dimaksud di atas dikenal dengan nama “Metode Penemuan”.
Kata penemuan sebagai metode mengajar merupakan penemuan yang dilakukan oleh siswa. Guru sendiri bertindak sebagai fasilitator dan perancang kegiatan pembelajaran untuk menjadikan proses belajar mengajar efektif. Metode pengajaran ini dapat merangsang siswa menggunakan segenap potensi yang ada sehingga siswa betul-betul mengalami pembelajaran tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, penulis akan melakukan suatu penelitian yang berkaitan dengan peningkatan pemahaman matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri I Polut Kabupaten Takalar melalui metode penemuan, sehingga metode-metode tradisional yang selama ini masih diterapkan dapat disempurnakan melalui metode ini.
0 comments:
Post a Comment