Skripsi: Pengaruh Penjualan Produk Logam Mulia Terhadap Peningkatan Pendapatan Pada Pegadian Syariah Cabang CInere
Bab 1-5 > Ok lengkap...
Untuk download link full silahkan isi form donasi
Islam merupakan sistem yang mencakup seluruh aspek kehidupan termasuk masalah pembangunan ekonomi, Islam merumuskan suatu sistem ekonomi yang sama sekali berbeda dengan sistem – sistem ekonomi lainnya. Hal ini karena ekonomi Islam memiliki dasar dari syariah yang menjadi sumber dan panduan bagi setiap muslim dalam melaksanakan aktivitasnya. Salah satu upaya merealisasikan nilai-nilai ekonomi Islam dalam aktivitas nyata masyarakat dengan mendirikan lembaga-lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan
Islam.
Perkembangan ekonomi Islam saat ini di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data statistik perbankan syariah Bank Indonesia bulan September 2010, secara kuantitas, pencapaian perbankan syariah terus mengalami peningkatan dalam jumlah bank. Semenjak berdirinya Bank Muamalat Indonesia tahun 1992 sampai 2005 hanya ada tiga Bank Umum Syariah (BUS), 19 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 92 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dengan total jumlah kantor baru mencapai 550 unit, dalam rentang lima tahun (2005- 2010), pertumbuhan perbankan syariah lebih dari dua kali lipat jumlah BUS saat ini telah mencapai 10 unit dengan 23 UUS dan jumlah BPRS telah mencapai 146 unit dan total jumlah kantor syariah sebanyak 1,640 unit.
Sistem ekonomi Islam mulai disepakati oleh pemerintah ditandai dengan berdirinya usaha-usaha yang berbasis syariah seperti bank syariah, pasar modal syariah, serta aktivitas ekonomi syariah lainnya yang berkembang akhir ini. Diantaranya adalah pegadaian syariah.3 Keberadaan Pegadaian Syariah sangat dibutuhkan oleh masyarakat kelompok ekonomi lemah, yang sangat rasional untuk memanfaatkan jasa Pegadaian Syariah apabila memberikan kemudahan dalam barang jaminan, cepat, dan mudah sehingga mereka merasa tertolong sehingga keberadaan Pegadaian Syariah sebagai rahmatan lil ’alamin akan
terasakan.
Perkembangan dunia usaha pada saat ini menunjukkan adanya gejala persaingan yang semakin meningkatkan kearah penguasaan pasar secara luas. Perusahaan besar maupun kecil, saling berpacu untuk merebut tempat pemasaran dengan bermacam cara usaha supaya perusahan dapat menjual produk sebanyakbanyaknya pada konsumen yang membutuhkan.4
Pesatnya perkembangan lembaga keuangan syariah memberi angin segar bagi maraknya kegiatan ilmiah berbasis ekonomi Islam yang dilakukan, terutama dikalangan akademisi perguruan tinggi umum maupun Islam. Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya apresiasi umat Islam terhadap upaya penegakan dalam bidang ekonomi dan atau upaya artikulasi nila-nilai islam dalam ruangan. Bahkan saat ini, beberapa perguruan tinggi telah menjadikan ekonomi islam sebagai objek kajian baik dalam bentuk program studi maupun konsentrasi.5
Kepala Devisi Syariah Perum Pegadaian, Wasis Djuhar mengatakan pertumbuhan Pegadaian Syariah Desember 2002 berjumlah 9 kantor cabang, Maret 2003 berjumlah 11 kantor cabang, September 2004 berjumlah 17 cabang, maka sampai Desember 2005 saja LKS Pegadaian Syariah telah berjumlah 23 cabang dan bisa mencapai 46 persen per tahun. Sedangkan menurut Irianto Manajer Operasional Pegadaian Syariah, hingga akhir Oktober 2010 Pegadaian Syarian mempunyai 500 outlet dan jumlah tersebut akan terus bertambah di setiap tahunnya, mengingat kontribusi pertumbuhan omzet yang dihasilkan Pegadaian Syariah mencapai 63 persen. Kontribusi pendapatan omset Pegadaian Syariah hingga Oktober 2010 menembus angka Rp3,5 triliun, atau meningkat sebesar 63% persen dibandingkan tahun
sebelumnya pada periode yang sama sebesar Rp2,1 triliun, peningkatan omset tersebut dikarenakan semakin meningkatnya jumlah nasabah serta bertambahnya outlet-outlet Pegadaian. Omset Pegadaian Syariah kini mencapai Rp3,5 tiriliun, hingga akhir tahun 2010 ditargetkan mencapai Rp4,7 Selain itu, jumlah nasabah Pegadaian Syarian juga mengalami peningkatan yang signifikan, sampai dengan Oktober 2010, tercatat sebanyak 1.036.258 nasabah, atau meningkat sebesar 60 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama sebanyak 649.554 nasabah.
Produk-produk pegadaian syariah bermacam-macam disediakan untuk masyarakat misalnya Ar Rahn, Mulia, Pembiayaan Ar Rum, Krista dan lain sebagainya. Produk-produk berbasis syariah memiliki karakteristik seperti, tidak memungut bunga dalam berbagai bentuk karena riba, menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan. Dengan begitu banyak produk yang ditawarkan pegadaian syariah maka produktivitas perlu ditingkatkan karena merupakan faktor terpenting dalam suatu usaha yang dijalankan agar tetap dapat tumbuh dan berkembang, serta menentukan daya saing diera pasar bebas yang akan datang. Potensi untuk berkembang lebih maju di masa mendatang masih sangat besar. Namun masih ada banyak kendala dan tantangan dalam operasional pegadaian syariah di Indonesia.
Dengan begitu banyak produk pegadaian syariah yang ditawarkan kepada masyarakat, maka salah satunya yaitu penjualan logam mulia. Produk ini merupakan penjualan logam mulia dengan cara pembayaran tunai dan kredit. Tentu produk ini akan sangat membantu nasabah yang tidak memiliki dana yang cukup tapi ingin berinvestasi emas. Namun seiring dengan perkembangnya produk penjualan logam mulia ini ditawarkan diberbagai lembaga-lembaga
keuangan lainnya, seperti pegadaian syariah. Hal ini tentu saja menjadi tantangan dan masalah bagi pegadaian syariah, terutama dalam hal peningkatan pendapatan.
Untuk itu penulis menilai bahwa penting untuk mengadakan penelitian dan membahas masalah tersebut dengan judul:“PENGARUH PENJUALAN PRODUK LOGAM MULIA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PEGADAIAN SYARIAH CABANG
CINERE”.
Incoming search:
Download skripsi ekonomi syariah, judul skripsi ekonomi syariah,
Bab 1-5 > Ok lengkap...
Untuk download link full silahkan isi form donasi
Islam merupakan sistem yang mencakup seluruh aspek kehidupan termasuk masalah pembangunan ekonomi, Islam merumuskan suatu sistem ekonomi yang sama sekali berbeda dengan sistem – sistem ekonomi lainnya. Hal ini karena ekonomi Islam memiliki dasar dari syariah yang menjadi sumber dan panduan bagi setiap muslim dalam melaksanakan aktivitasnya. Salah satu upaya merealisasikan nilai-nilai ekonomi Islam dalam aktivitas nyata masyarakat dengan mendirikan lembaga-lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan
Islam.
Perkembangan ekonomi Islam saat ini di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data statistik perbankan syariah Bank Indonesia bulan September 2010, secara kuantitas, pencapaian perbankan syariah terus mengalami peningkatan dalam jumlah bank. Semenjak berdirinya Bank Muamalat Indonesia tahun 1992 sampai 2005 hanya ada tiga Bank Umum Syariah (BUS), 19 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 92 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dengan total jumlah kantor baru mencapai 550 unit, dalam rentang lima tahun (2005- 2010), pertumbuhan perbankan syariah lebih dari dua kali lipat jumlah BUS saat ini telah mencapai 10 unit dengan 23 UUS dan jumlah BPRS telah mencapai 146 unit dan total jumlah kantor syariah sebanyak 1,640 unit.
Sistem ekonomi Islam mulai disepakati oleh pemerintah ditandai dengan berdirinya usaha-usaha yang berbasis syariah seperti bank syariah, pasar modal syariah, serta aktivitas ekonomi syariah lainnya yang berkembang akhir ini. Diantaranya adalah pegadaian syariah.3 Keberadaan Pegadaian Syariah sangat dibutuhkan oleh masyarakat kelompok ekonomi lemah, yang sangat rasional untuk memanfaatkan jasa Pegadaian Syariah apabila memberikan kemudahan dalam barang jaminan, cepat, dan mudah sehingga mereka merasa tertolong sehingga keberadaan Pegadaian Syariah sebagai rahmatan lil ’alamin akan
terasakan.
Perkembangan dunia usaha pada saat ini menunjukkan adanya gejala persaingan yang semakin meningkatkan kearah penguasaan pasar secara luas. Perusahaan besar maupun kecil, saling berpacu untuk merebut tempat pemasaran dengan bermacam cara usaha supaya perusahan dapat menjual produk sebanyakbanyaknya pada konsumen yang membutuhkan.4
Pesatnya perkembangan lembaga keuangan syariah memberi angin segar bagi maraknya kegiatan ilmiah berbasis ekonomi Islam yang dilakukan, terutama dikalangan akademisi perguruan tinggi umum maupun Islam. Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya apresiasi umat Islam terhadap upaya penegakan dalam bidang ekonomi dan atau upaya artikulasi nila-nilai islam dalam ruangan. Bahkan saat ini, beberapa perguruan tinggi telah menjadikan ekonomi islam sebagai objek kajian baik dalam bentuk program studi maupun konsentrasi.5
Kepala Devisi Syariah Perum Pegadaian, Wasis Djuhar mengatakan pertumbuhan Pegadaian Syariah Desember 2002 berjumlah 9 kantor cabang, Maret 2003 berjumlah 11 kantor cabang, September 2004 berjumlah 17 cabang, maka sampai Desember 2005 saja LKS Pegadaian Syariah telah berjumlah 23 cabang dan bisa mencapai 46 persen per tahun. Sedangkan menurut Irianto Manajer Operasional Pegadaian Syariah, hingga akhir Oktober 2010 Pegadaian Syarian mempunyai 500 outlet dan jumlah tersebut akan terus bertambah di setiap tahunnya, mengingat kontribusi pertumbuhan omzet yang dihasilkan Pegadaian Syariah mencapai 63 persen. Kontribusi pendapatan omset Pegadaian Syariah hingga Oktober 2010 menembus angka Rp3,5 triliun, atau meningkat sebesar 63% persen dibandingkan tahun
sebelumnya pada periode yang sama sebesar Rp2,1 triliun, peningkatan omset tersebut dikarenakan semakin meningkatnya jumlah nasabah serta bertambahnya outlet-outlet Pegadaian. Omset Pegadaian Syariah kini mencapai Rp3,5 tiriliun, hingga akhir tahun 2010 ditargetkan mencapai Rp4,7 Selain itu, jumlah nasabah Pegadaian Syarian juga mengalami peningkatan yang signifikan, sampai dengan Oktober 2010, tercatat sebanyak 1.036.258 nasabah, atau meningkat sebesar 60 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama sebanyak 649.554 nasabah.
Produk-produk pegadaian syariah bermacam-macam disediakan untuk masyarakat misalnya Ar Rahn, Mulia, Pembiayaan Ar Rum, Krista dan lain sebagainya. Produk-produk berbasis syariah memiliki karakteristik seperti, tidak memungut bunga dalam berbagai bentuk karena riba, menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan. Dengan begitu banyak produk yang ditawarkan pegadaian syariah maka produktivitas perlu ditingkatkan karena merupakan faktor terpenting dalam suatu usaha yang dijalankan agar tetap dapat tumbuh dan berkembang, serta menentukan daya saing diera pasar bebas yang akan datang. Potensi untuk berkembang lebih maju di masa mendatang masih sangat besar. Namun masih ada banyak kendala dan tantangan dalam operasional pegadaian syariah di Indonesia.
Dengan begitu banyak produk pegadaian syariah yang ditawarkan kepada masyarakat, maka salah satunya yaitu penjualan logam mulia. Produk ini merupakan penjualan logam mulia dengan cara pembayaran tunai dan kredit. Tentu produk ini akan sangat membantu nasabah yang tidak memiliki dana yang cukup tapi ingin berinvestasi emas. Namun seiring dengan perkembangnya produk penjualan logam mulia ini ditawarkan diberbagai lembaga-lembaga
keuangan lainnya, seperti pegadaian syariah. Hal ini tentu saja menjadi tantangan dan masalah bagi pegadaian syariah, terutama dalam hal peningkatan pendapatan.
Untuk itu penulis menilai bahwa penting untuk mengadakan penelitian dan membahas masalah tersebut dengan judul:“PENGARUH PENJUALAN PRODUK LOGAM MULIA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PEGADAIAN SYARIAH CABANG
CINERE”.
Incoming search:
Download skripsi ekonomi syariah, judul skripsi ekonomi syariah,
0 comments:
Post a Comment